MUHAMMADIYAH ORGANISASI TERBESAR DI INDONESIA
MUHAMMADIYAH MENJADI SALAH SATU ORGANISASI TER BESAR INDONESIA YANG SELALU IKUT BERJUANG MEMBANGUN BUMI PERTIWI INDONESIA DAN MENYEBARKAN AMAR MA'RUF NAHYI MUNGKAR.
MUHAMMADIYAH PENCETAK TOKOH-TOKOH NASIONAL
Banyak tokoh-tokoh cerdas, pintar dan menjadi panutan yang diciptakan dari kaderisasi Muhammadiyah.
KAUM PEREMPUAN BERPERAN AKTIF DALAM MUHAMMADIYAH
Kaum Perempuan menjadi sangat penting dalam mensukseskan Perjuangan Muhammadiyah
SEJARAH EKSISTENSI MUHAAMMADIYAH DI INDONESIA
Muhammadiyah terus eksis dalam memperjuangkan kemakmuran, kemajuan dan daya saing Indonesia.
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
BERBAGAI AMAL USAHA MUHAMMADIYAH TELAH BANYAK DIRASAKAN OLEH MASYARAKAN INDONESIA MANFAATNYA.
Sabtu, 28 September 2013
SEJARAH BERDIRINYA MUHAMMADIYAH DI KAMPUNG KAUMAN YOGYAKARTA
Beliau adalah pegawai
kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh
dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk
mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam Baca selanjutnya
Kamis, 26 September 2013
24/9/2013 - Prof. Dr. Din Syamsuddin Menerima Tamu Delegasi Muslim Miyanmar Di Kantor PP Muhammadiyah
JKT-Pada selasa siang tanggal 24 September 2013 Prof.
Dr. Din Syamsuddin kedatangan tamu muslim dari Myanmar di Kantor PP
Muhammadiyah – Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di jalan Menteng Raya no, 62
jakpus,
(baca selanjutnya)
TUJUAN PENDIDIKAN YANG DIKELOLA OLEH MUHAMMADIYAH
MENGUPAS SEJARAH HIJBUL WATHON MUHAMMADIYAH
MENGENAL MANHAJ TARJIH DAN METODE PENETAPAN HUKUM ...
HUKUM MEROKOK MUHAMMADIYAH
SUARA MUHAMMADIYAH : MELAYAT BERPAKAIAN HITAM DAN ...
Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurang...
BEASISWA-BEASISWA YANG DI SEDIAKAN UMY MUHAMMADIYA...
" SANG PENCERAH " PENDIRI MUHAMMADIYAH
Selasa, 24 September 2013
TUJUAN PENDIDIKAN YANG DIKELOLA OLEH MUHAMMADIYAH
Kepribadian yang utuh akan melahirkan manusia yang memiliki
jiwa social yang penuh dedikasi terhadap sesamanya, dan memiliki moral sebagimana
yang tercermin pada diri Rasulullah (QS.Al-Ahjab:21, Al-Qolam:4).
Uraian di atas merupakan bagian dari konsep Islam tentang
manusia. (lanjutkan membaca)
Senin, 23 September 2013
MENGUPAS SEJARAH BERDIRINYA HIJBUL WATHON MUHAMMADIYAH
DETIK DETIK LAHIRNYA HW
Pada suatu hari (Ahad) KH.
Ahmad Dahlan memanggil beberapa guru Muhammadiyah : Bp. Somodirdjo (Mantri Guru
Standart School Suronatan), Bp. Syarbini dari sekolah Muhammadiyah Bausasran
dan seorang lagi dari Sekolah Muhammadiyah Kota (lanjutkan membaca)
- MENGUPAS SEJARAH HIJBUL WATHON MUHAMMADIYAH
- MENGENAL MANHAJ TARJIH DAN METODE PENETAPAN HUKUM ...
- HUKUM MEROKOK MUHAMMADIYAH
- SUARA MUHAMMADIYAH : MELAYAT BERPAKAIAN HITAM DAN ...
- Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurang...
- BEASISWA-BEASISWA YANG DI SEDIAKAN UMY MUHAMMADIYA...
- " SANG PENCERAH " PENDIRI MUHAMMADIYAH
- MISI MUHAMMADIYAH
- BISNIS DALAM PERSEPSI MUHAMMADIYAH
- PAHAM KEAGAMAAN DALAM MUHAMMADIYAH
- MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
- ASAS DAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
- PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
Minggu, 22 September 2013
3 Tokoh Muhammadiyah Diusulkan Jadi Pahlawan Indonesia
- MENGENAL MANHAJ TARJIH DAN METODE PENETAPAN HUKUM ...
- HUKUM MEROKOK MUHAMMADIYAH
- SUARA MUHAMMADIYAH : MELAYAT BERPAKAIAN HITAM DAN ...
- Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurang...
- BEASISWA-BEASISWA YANG DI SEDIAKAN UMY MUHAMMADIYA...
- " SANG PENCERAH " PENDIRI MUHAMMADIYAH
- MISI MUHAMMADIYAH
- BISNIS DALAM PERSEPSI MUHAMMADIYAH
- PAHAM KEAGAMAAN DALAM MUHAMMADIYAH
- MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
- ASAS DAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
- PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
- TOKOH MUHAMMADIYAH
- SEKOLAH MUHAMMADIYAH
- KEGIATAN MUHAMMADIYAH
- AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Jakarta - Muhammadiyah mengusulkan tiga tokoh perintis kemerdekaan memperoleh
gelar Pahlawan Nasional. Ketiganya yakni, Ki Bagus Hadikusomo, KH Abdul
Kahar Muzakkir dan Kasman Singodimedjo.
"Tiga tokoh Muhammadiyah ini menorehkan peran signifikan dalam proses penyusunan konstitusi, terutama saat kritis proses penetapan Undang-undang Dasar," kata Ketua Panitia Pengajuan Gelar Kepahlawanan Nasional PP Muhammadiyah AM Fatwa di Jakarta, Jumat (3/8/2012).
AM Fatwa yang sempat menitikkan air mata saat memberi sambutan tersebut menyayangkan, para tokoh yang memiliki peran sangat penting dalam pendirian negara Indonesia itu, sampai hari ini belum diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
Sementara, Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Prof Dr Suyatno MPd mengatakan, pengusulan Ki Bagus ini merupakan tanggung jawab dan tugas Persyarikatan Muhammadiyah, dan warga Indonesia pada umumnya.
"Pengusulan ini sejatinya merupakan panggilan nurani dan kewajiban masyarakat Indonesia untuk menghargai para pahlawannya, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," kata Rektor Uhamka yang mendapat tugas mengkaji gelar pahlawan bagi Ki Bagus Hadikusomo.
Untuk gelar pahlawan KH Abdul Kahar Muzakir akan dikaji oleh Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Kasman Singodimedjo oleh Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang.
Fatwa menyebut Ki Bagus Hadikusumo adalah salah satu pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia yang tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pemrakarsa Pancasila dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian berubah menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Visi kenegarawanan tokoh kharismatik ini terlihat jelas saat ia menyetujui usulan formulasi sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa" yang semula berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya.
"Tidak mudah bagi Ki Bagus yang pernah memangku amanah sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1944-1953) itu untuk meloloskan kalimat ini. Namun situasi saat itu sungguh genting, sehingga Ki Bagus berbesar hati demi kesatuan dan persatuan bangsa ini," ujarnya.
Ki Bagus juga dikenal sebagai tokoh pemberani yang teguh memegang ajaran agama. "Pada saat ulama dan tokoh-tokoh lain diam, Ki Bagus berani menentang perintah pimpinan tentara Dai Nippon yang terkenal ganas dan kejam," ujarnya.
Saat itu, pemerintah Jepang mewajibkan seluruh masyarakat untuk melakukan upacara kebaktian tiap pagi sebagai penghormatan kepada Dewa Matahari. Ki Bagus menentang perintah ini karena upacara ini jelas bertentangan dengan akidah umat Islam. (ant)
"Tiga tokoh Muhammadiyah ini menorehkan peran signifikan dalam proses penyusunan konstitusi, terutama saat kritis proses penetapan Undang-undang Dasar," kata Ketua Panitia Pengajuan Gelar Kepahlawanan Nasional PP Muhammadiyah AM Fatwa di Jakarta, Jumat (3/8/2012).
AM Fatwa yang sempat menitikkan air mata saat memberi sambutan tersebut menyayangkan, para tokoh yang memiliki peran sangat penting dalam pendirian negara Indonesia itu, sampai hari ini belum diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
Sementara, Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Prof Dr Suyatno MPd mengatakan, pengusulan Ki Bagus ini merupakan tanggung jawab dan tugas Persyarikatan Muhammadiyah, dan warga Indonesia pada umumnya.
"Pengusulan ini sejatinya merupakan panggilan nurani dan kewajiban masyarakat Indonesia untuk menghargai para pahlawannya, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," kata Rektor Uhamka yang mendapat tugas mengkaji gelar pahlawan bagi Ki Bagus Hadikusomo.
Untuk gelar pahlawan KH Abdul Kahar Muzakir akan dikaji oleh Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Kasman Singodimedjo oleh Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang.
Fatwa menyebut Ki Bagus Hadikusumo adalah salah satu pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia yang tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pemrakarsa Pancasila dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian berubah menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Visi kenegarawanan tokoh kharismatik ini terlihat jelas saat ia menyetujui usulan formulasi sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa" yang semula berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya.
"Tidak mudah bagi Ki Bagus yang pernah memangku amanah sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1944-1953) itu untuk meloloskan kalimat ini. Namun situasi saat itu sungguh genting, sehingga Ki Bagus berbesar hati demi kesatuan dan persatuan bangsa ini," ujarnya.
Ki Bagus juga dikenal sebagai tokoh pemberani yang teguh memegang ajaran agama. "Pada saat ulama dan tokoh-tokoh lain diam, Ki Bagus berani menentang perintah pimpinan tentara Dai Nippon yang terkenal ganas dan kejam," ujarnya.
Saat itu, pemerintah Jepang mewajibkan seluruh masyarakat untuk melakukan upacara kebaktian tiap pagi sebagai penghormatan kepada Dewa Matahari. Ki Bagus menentang perintah ini karena upacara ini jelas bertentangan dengan akidah umat Islam. (ant)
Source: www_centroone_com
Editor: Raden Trimutia Hatta
Editor: Raden Trimutia Hatta
Lihat Bagaimana pintarnya Din Syamsuddin saat Membajak Sawah
Nostalgia, Din Syamsuddin Membajak Sawah di Festival Memedi Sawah 2013
- HUKUM MEROKOK MUHAMMADIYAH
- SUARA MUHAMMADIYAH : MELAYAT BERPAKAIAN HITAM DAN ...
- Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurang...
- BEASISWA-BEASISWA YANG DI SEDIAKAN UMY MUHAMMADIYA...
- " SANG PENCERAH " PENDIRI MUHAMMADIYAH
- MISI MUHAMMADIYAH
- BISNIS DALAM PERSEPSI MUHAMMADIYAH
- PAHAM KEAGAMAAN DALAM MUHAMMADIYAH
- MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
- ASAS DAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Bantul- Mengenang pengalaman saat kecil, ketua umum
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin bernostalgia dengan membajak
sawah di Festival Memedi Sawah 2013, di Dusun Candran, Kebon Agung,
Imogiri, Bantul, Sabtu (21/9). Din Syamsuddin menuturkan, semasa kecil
dirinya sudah akrab dengan sawah dan ladang, termasuk hampir setiap hari
mandi di sungai sehingga membajak sawah jelas mengingatkan dirinya
peristiwa di kampung halamannya Sumbawa, puluhan tahun lalu.
Seusai memberikan Orasi Budaya, dengan didampingi panitia yang juga petani setempat, Din Syamsuddin tampak cukup mahir mengendarai “Garu” (Alat Pembajak Sawah) yang ditarik dua ekor kerbau yang berukuran cukup besar. Disaksikan masyarakat sekitar dan juga pejabat PP Muhammadiyah lainnya seperti Ketua PP Muhammadiyah Syukrianto AR serta ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Said Tuhuleley, Din Syamsuddin memulai membajak sawah dengan ukuran sekitar empat ratus meter persegi. Tak berhenti membajak, ketua Festival Memedi Sawah 2013 Kristya Bintara mengajak Din Syamsuddin beserta pejabat lainnya untuk melakukan tanam padi di lahan yang sama. Seusai mencoba menanam padi, Din Syamsuddin mengunjungi pengerajin makanan Emping Melinjo dan menyempatkan diri juga mencoba membuat Emping, dengan cara memukul biji Melinjo. Pada akhir rangkaian wisata desa, Din Syamsuddin dan undangan lain mengunjungi pengerajin tempe, dan sempat mencoba membungkus biji-biji kedelai dalam daun pisang untuk dijadikan tempe.
Menurut ketua Festival Memedi Sawah 2013 Kristya Bintara, acara tersebut adala bagian kerjasama Museum Tani Jawa Indonesia dengan berbagai pihak termasuk Muhammadiyah di dalamnya. “Tujuan dari Festival ini adalah untuk menggalakkan model desa wisata sebagai alternative tempat berlibur yang menyenangkan sekaligus mendidik, dengan bertambahnya jumlah wisatawan tentu saja akan menambah pendapatan masyarakat sekitar yang sebagian besar juga bagian dari keluarga besar Muhammadiyah,” jelasnya. (mac).
Tags: muhammadiyah, din syamsuddin, membajak, sawah, kerbau, festival, memedi sawah, 2013, Candran, Imogiri, Bantul
Seusai memberikan Orasi Budaya, dengan didampingi panitia yang juga petani setempat, Din Syamsuddin tampak cukup mahir mengendarai “Garu” (Alat Pembajak Sawah) yang ditarik dua ekor kerbau yang berukuran cukup besar. Disaksikan masyarakat sekitar dan juga pejabat PP Muhammadiyah lainnya seperti Ketua PP Muhammadiyah Syukrianto AR serta ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Said Tuhuleley, Din Syamsuddin memulai membajak sawah dengan ukuran sekitar empat ratus meter persegi. Tak berhenti membajak, ketua Festival Memedi Sawah 2013 Kristya Bintara mengajak Din Syamsuddin beserta pejabat lainnya untuk melakukan tanam padi di lahan yang sama. Seusai mencoba menanam padi, Din Syamsuddin mengunjungi pengerajin makanan Emping Melinjo dan menyempatkan diri juga mencoba membuat Emping, dengan cara memukul biji Melinjo. Pada akhir rangkaian wisata desa, Din Syamsuddin dan undangan lain mengunjungi pengerajin tempe, dan sempat mencoba membungkus biji-biji kedelai dalam daun pisang untuk dijadikan tempe.
Menurut ketua Festival Memedi Sawah 2013 Kristya Bintara, acara tersebut adala bagian kerjasama Museum Tani Jawa Indonesia dengan berbagai pihak termasuk Muhammadiyah di dalamnya. “Tujuan dari Festival ini adalah untuk menggalakkan model desa wisata sebagai alternative tempat berlibur yang menyenangkan sekaligus mendidik, dengan bertambahnya jumlah wisatawan tentu saja akan menambah pendapatan masyarakat sekitar yang sebagian besar juga bagian dari keluarga besar Muhammadiyah,” jelasnya. (mac).
Tags: muhammadiyah, din syamsuddin, membajak, sawah, kerbau, festival, memedi sawah, 2013, Candran, Imogiri, Bantul
Source : muhammadiyah or id
Kamis, 19 September 2013
Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurangi Nyeri Saat Melahirkan
Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurangi Nyeri Saat Melahirkan
Selain dapat membuat hati tenang membaca Al-Qur’an juga dapat
memberi berbagai manfaat termasuk dalam dunia medis. Harto Andi Irawan,
mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) melalui penelitiannya membuktikan
bahwa membaca Al-Qur’an secara tartil dapat menjadi salah satu cara
untuk menurunkan skala nyeri pada ibu pasca melahirkan secara cesar.
Penelitian tersebut berhasil mencuri perhatian para peserta International Confrence on Cross Cultural Collaboration in Nursing for Sustainable Development pada 9-10 September lalu di Bangkok, Thailand.
Andi mengungkapkan penelitiannya itu mendapatkan reaksi positif dari para peserta konfrensi yang mayoritas non muslim. Mahasiswa Ilmu Keperawatan itu mengaku senang dapat mengenalkan Islam pada peserta dari Negara lain. “Alhamdulillah mereka tertarik, antusiasime mereka sangat tinggi karena mereka baru pertama mengetahui penelitian seperti ini. Disana sempat ngaji didepan para peserta. Mereka bertanya-tanya apa artinya," jelasnya.
Andi melalui penelitiannya menemukan, setelah membaca Al-Qur’an selama 10 menit, 16 dari 31 pasien yang di jadikan sampel di rumah sakit Nur Hidayah, Yogyakarta mengalami penurunan dari berbagai skala nyeri setelah menjalani operasi cesar. Nyeri, jelas Andi, dapat dihambat oleh adanya rangsangan syaraf lain yang lebih kuat. “Ketika membaca Al-Qur’an tubuh melibatkan tiga jenis syaraf yaitu nervus optikus untuk membaca ayat, untuk menyuarakan, dan nervus vestibulocochlearis untuk mendengarkan sehingga rasa nyeri yang diterima otak berkurang,” paparnya di UMY, Sabtu (14/9).
Mahasiswa Prodi Keperawatan angkatan 2009 itu mengaku sangat bangga karena dapat mempresentasikan karya tulisnya di luar negeri. Terlebih, dalam konfrensi itu, lanjut Andi, sebagian besar diikuti oleh peserta yang pendidikannya lebih tinggi dari ia dan rekannya. “Yang presentasi disana sudah S2 dan S3, ada yang professor juga. Kita hanya 4 orang yang masih S1,” ungkapnya.
Andi yang awalnya iseng mendaftarkan karya tulisnya tersebut mengaku kaget ketika panitia memanggilnya untuk presentasi di Bangkok. Ia berharap penelitiannya itu bisa bermanfaat bagi dunia keperawatan dan dapat lebih dikenal di dunia internasional. “Hanya iseng ngirim, nggak nyangka dipanggil presentasi. Kalau diperkenalkan di dunia internasional semoga mereka tertarik hatinya untuk mengenal Islam,” pungkasnya.
Pada konfrensi yang diselenggarakan oleh Christian University of Thailand didukung oleh Azusa Pacific University of California dan Kimyung University tersebut, tiga orang mahasiswa FKIK UMY angkatan 2009 lainnya, Umi Fidela, Tri Hisnawati B, dan Agung Prasetyo Wibowo juga turut mempresentasikan penelitiannya. Empat orang mahasiswa itu menjadi satu-satunya peserta asal Indonesia pada konfrensi tersebut.(laluUMY) (mac)
muhammadiyah.or.id
Andi mengungkapkan penelitiannya itu mendapatkan reaksi positif dari para peserta konfrensi yang mayoritas non muslim. Mahasiswa Ilmu Keperawatan itu mengaku senang dapat mengenalkan Islam pada peserta dari Negara lain. “Alhamdulillah mereka tertarik, antusiasime mereka sangat tinggi karena mereka baru pertama mengetahui penelitian seperti ini. Disana sempat ngaji didepan para peserta. Mereka bertanya-tanya apa artinya," jelasnya.
Andi melalui penelitiannya menemukan, setelah membaca Al-Qur’an selama 10 menit, 16 dari 31 pasien yang di jadikan sampel di rumah sakit Nur Hidayah, Yogyakarta mengalami penurunan dari berbagai skala nyeri setelah menjalani operasi cesar. Nyeri, jelas Andi, dapat dihambat oleh adanya rangsangan syaraf lain yang lebih kuat. “Ketika membaca Al-Qur’an tubuh melibatkan tiga jenis syaraf yaitu nervus optikus untuk membaca ayat, untuk menyuarakan, dan nervus vestibulocochlearis untuk mendengarkan sehingga rasa nyeri yang diterima otak berkurang,” paparnya di UMY, Sabtu (14/9).
Mahasiswa Prodi Keperawatan angkatan 2009 itu mengaku sangat bangga karena dapat mempresentasikan karya tulisnya di luar negeri. Terlebih, dalam konfrensi itu, lanjut Andi, sebagian besar diikuti oleh peserta yang pendidikannya lebih tinggi dari ia dan rekannya. “Yang presentasi disana sudah S2 dan S3, ada yang professor juga. Kita hanya 4 orang yang masih S1,” ungkapnya.
Andi yang awalnya iseng mendaftarkan karya tulisnya tersebut mengaku kaget ketika panitia memanggilnya untuk presentasi di Bangkok. Ia berharap penelitiannya itu bisa bermanfaat bagi dunia keperawatan dan dapat lebih dikenal di dunia internasional. “Hanya iseng ngirim, nggak nyangka dipanggil presentasi. Kalau diperkenalkan di dunia internasional semoga mereka tertarik hatinya untuk mengenal Islam,” pungkasnya.
Pada konfrensi yang diselenggarakan oleh Christian University of Thailand didukung oleh Azusa Pacific University of California dan Kimyung University tersebut, tiga orang mahasiswa FKIK UMY angkatan 2009 lainnya, Umi Fidela, Tri Hisnawati B, dan Agung Prasetyo Wibowo juga turut mempresentasikan penelitiannya. Empat orang mahasiswa itu menjadi satu-satunya peserta asal Indonesia pada konfrensi tersebut.(laluUMY) (mac)
muhammadiyah.or.id
- PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM ISLAM: RUQIYAH, TAMAIM...
- Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurang...
- BEASISWA-BEASISWA YANG DI SEDIAKAN UMY MUHAMMADIYA...
- " SANG PENCERAH " PENDIRI MUHAMMADIYAH
- MISI MUHAMMADIYAH
- BISNIS DALAM PERSEPSI MUHAMMADIYAH
- PAHAM KEAGAMAAN DALAM MUHAMMADIYAH
- MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
- ASAS DAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
- PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
- TOKOH MUHAMMADIYAH
- SEKOLAH MUHAMMADIYAH
- KEGIATAN MUHAMMADIYAH
- AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
- PENDAPAT MUHAMMADIYAH
- MUKHTAMAR MUHAMMADIYAH
- KEPUTUSAN-KEPUTUSAN MUHAMMADIYAH
- ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH
- ARTI LAMBANG MUHAMMADIYAH
- SEJARAH MUHAMMADIYAH
ASAS DAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Asas Muhammadiyah adalah
Islam, maksudnya adalah asas idiologi persyarikatan Muhamadiyah adalah Islam,
bukan kapitalis dan bukan pula sosialis. Dewasa ini idiologi yang
berkembang di dunia ada tiga yang dominan, yaitu : kapitalis, sosialis dan
Islam. Masyarakat yang beridiologi kapitalis di motori oleh Amerika dan Eropa,
setelah usai perang dingin menunjukkan eksistensinya yang lebih kuat. Sedangkan
yang beridiologi sosialis di motori oleh Rusia dan Cina. Khusus Rusia mengalami
depolitisasi pasca perang dingin, dan cenderung melemah posisi daya tawarnya
bagi sekutu-sekutunya. Sementara masyarakat yang beridiologi Islam memag
ada kecenderungan menguat namun tidak ada pemimpin yang kuat secara politis.
Namun idiologi dalam perspektif
Muhammadiyah adalah idiologi gerakan. Idiologi gerakan Muhammadiyah merupakan
sistematisasi dari pemikiran-pemikiran mendasar mengenai Islam yang
diproyeksikan dan diaktualisasikan ke dalam sistem gerakan yang memilki ikatan
jama’ah, jam’iyah dan imamah yang solid.
Sejak lahirnya Muhammadiyah memang
sudah dapat diketahui asas gerakannya, namun pada tahun 1938-1942 di bawah
kepemimpinan Kyai Mas Mansur mulai dilembagakan idiologi Muhammadiyah, yaitu
dengan lahir konsep Dua Belas langkah Muhammadiyah. Yaitu memperdalam iman,
memperluas faham keagamaan, memperbuahkan budi pekerti, menuntun amalan
intiqad, menguatkan persatuan, menegakkan keadilan, melakukan kebijaksanaan,
menguatkan tanwir, mengadakan musyawarah, memusyawaratkan putusan, mengawasi
gerakan kedalam dan memperhubungkan gerakan keluar. Dengan lahirnya konsep ini
maka Muhammadiyah tumbuh menjadi paham dan kekuatan
sosial-keagamaan dan sosial politik tertentu di Indonesia.
Pada tahun 1942-1953 dibawah
kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo dirumuskan konsep idiologi Muhammadiyah secara
lebih sistematik yaitu ditandai dengan lahirnya Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah berisi pokok-pokok
pikiran sebagai berikut : Hidup manusia harus berdasar Tauhid, hidup manusia
bermasyarakat, hanya ajaran Islam satu-satunya ajaran hidup yang dapat
dijadikan sendi pembentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
menuju hidup bahagia sejahtera yang hakiki di dunia dan akhirat, berjuang
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat utama,
adil dan makmur yang diredhai Allah SWT adalah wajib, sebagai ibadah kepada
Allah dan berbuat ihlah dan ihsan kepada sesama manusia, perjuangan menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam hanyalah akan berhasil bila dengan
mengikuti jejak perjuangan para nabi terutama perjuangan nabu Muhammamd
SAW. Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran seperti diatas hanya dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan akan berhasil bila dengan cara
berorganisasi, dan seluruh perjuangan doarahkan tercapainya tujuan
Muhammadiyah, yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pada tahun 1968 dalam muktamar
Muhammadiyah ke 37 di Yogyakarta perumusan idiologi Muhammadiyah semakin
mengental, ditandai dengan lahirnya Matan Keyakinan dan Citra-cita Hidup Warga
Muhammadiyah, yang berisi pokok-pokok pikiran sebagai berikut; pertama;
Muhammadiyah adalah Gerakan yang berasas Islam, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, kedua; Muhammadiyah adalah
berkeyakinan bahwa Islam ada;ah Agama Allah yang diwahyukan kepada mulai Nabi
Adam smpai kepada Nabi Muhammad SAW. Ketiga; Muhammadiyah dalam mengamalkan
ajaran Islam berdasarkan Al Qur’a, dan Sunnah Rasul, keempat;
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalat Diniawiyat dan yang kelima;
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil makmur dan diridhai Allah SWT.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah
sebagaimana hasil rumusan Muktamar Muhammadiyah ke 45 di Malang yang berlaku
saat ini adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. - PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM ISLAM: RUQIYAH, TAMAIM...
- Mahasiswa UMY Buktikan Membaca Qur'an Mampu Kurang...
- BEASISWA-BEASISWA YANG DI SEDIAKAN UMY MUHAMMADIYA...
- " SANG PENCERAH " PENDIRI MUHAMMADIYAH
- MISI MUHAMMADIYAH
- BISNIS DALAM PERSEPSI MUHAMMADIYAH
- PAHAM KEAGAMAAN DALAM MUHAMMADIYAH
- MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
- ASAS DAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
- PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
- TOKOH MUHAMMADIYAH
- SEKOLAH MUHAMMADIYAH
- KEGIATAN MUHAMMADIYAH
- AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
- PENDAPAT MUHAMMADIYAH
- MUKHTAMAR MUHAMMADIYAH
- KEPUTUSAN-KEPUTUSAN MUHAMMADIYAH
- ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH
- ARTI LAMBANG MUHAMMADIYAH
- SEJARAH MUHAMMADIYAH